Pages

Senin, 17 Juni 2013

Siapa yang Tidak Mengenal Mie Ayam DKI?

Oleh : Zakiyah Kanza – Jika Kalian pengemar mie ayam, tak ada salahnya mencoba Bakmi Ayam DKI. Bakmi Ayam DKI berbeda dengan bakmi atau mie ayam pangsit yang dijual pada umumnya. Jika Anda belum mencicipi Bakmi Ayam DKI, Anda belum bisa disebut sebagai penggemar mie ayam sejati.
Bakmi Ayam DKI ini hampir setiap hari selalu dipenuhi pembeli. Pembeli yang datang bervariasi mulai dari Pelajar, Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, Pekerja Kantoran karena lokasinya yang memang berdekatan dengan pasar, perkantoran, kampus dan juga perumahan. Ya, Bakmi Ayam DKI milik Siti Muslimah (33) ini memang sudah dikenal di wilayah ibu kota. Apalagi, wanita asli Betawi ini telah membuka lima warung besar dengan tempat yang berbeda, menambah ketenaran nama Bakmi Ayam DKI miliknya.
Ke-5 warung Bakmi DKI miliknya itu masing-masing terletak di Jl Anggrek Garuda atau tepatnya di pelataran parkir Pasar Slipi, Kemanggisan, Jakarta Barat. Bahkan warung ini telah dijadikan sebagai kantor pusat Bakmi DKI. Warung lainnya terdapat di Kampus A Universitas Trisakti, Jl Rawabelong Raya, Jl Pos Pengumben, dan di Jl Anggrek Rosliana, Kemanggisan yang tak lain adalah rumah kediaman Ibu Siti Muslimah sendiri.
Muslimah mengaku, penggunaan nama "DKI" pada warung bakmi miliknya, semata-mata hanya kebetulan saja. Awalnya, nama nama DKI diambil karena warung miliknya itu berada di lahan parkir Pasar Slipi, tempatnya berhadap langsung dengan Bank DKI. "Dulu pelanggan sering menyebut Bakmi DKI karena lokasi warungnya persis di depan Bank DKI," terang Muslimah kepada beritajakarta.com, Kamis (8/10).
Sepintas memang bakmi milik Muslimah ini tidak ada bedanya dengan bakmi di warung lain. Namun perbedaan akan mulai dirasakan saat kita mencicipi rasa dan aromanya yang khas. Bakmi DKI lebih kenyal dan lembut. Kemudian rasa bumbu di kuah sangat terasa di lidah. Belum Lagi daging ayam cincang dan daun bawang yang ditaburkan di atas tumpukan mie membuat orang ingin segera menyantapnya. Semuanya tidak menggunakan bahan pengawet apa pun. Untuk dapat menikmatinya, kita tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Pasalnya, Bakmi DKI hanya dijual Rp 12000/mangkok. Jika ditambah dengan kerupuk pangsit maka harganya menjadi Rp 11 ribu.
Bakmi DKI juga menyediakan bakso sapi, harganya juga cukup murah yakni Rp 13 ribu/mangkok. Jika ingin menu komplit, isinya bakmi, pangsit dan bakso maka harganya menjadi Rp 15.000 per porsinya. Bahkan saat ini kedai mie ayam dki telah melengkapi variasi menunya dengan ditambahnya jus buah-buahan untuk menemani saat memakan mie ayam dki.
Saat ini, dari lima warung miliknya, setidaknya ia mempekerjakan 30 orang sebagai karyawan. Merekalah yang melayani para pelanggan setiap hari. Dari lima warung miliknya, Muslimah mengaku meraih omzet Rp 5 juta per hari. sedangkan jumlah mie yang habis sebanyak 50 kilogram mie atau setara dengan 500 porsi.
Semoga artikel singkat tentang mie ayam dki ini bisa menambah daftar tempat kuliner yang akan menjadi tempat makan favorit kita nantinya.
Penulis bernama Zakiyah Kanza seorang Mahasiswi Universitas Mercu Buana jurusan Manajemen S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Penulis saat ini sedang mengikuti Mata Kuliah Kewirausahaan sehingga penulis berharap agar artikel ini dapat diterima sebagai salah satu tugas yang telah ditugaskan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan.

Sumber :







2 komentar:

  1. Bisa frienchees tidak dgn mie ayam dki? Klo bisa,tolong sms ke saya di 082297439977 atas nama dasukih,,serius.

    BalasHapus
  2. Where Everybody is The Winner
    bisa di akses melalui => f4n583771nG :)

    BalasHapus